Kak Na Datangi Pulo Aceh, Bawa Harapan untuk Lansia dan Disabilitas
Kunjungan Bunda PAUD Aceh ke Pulo Aceh
Bunda PAUD Aceh, Marlina Muzakir, melakukan kunjungan kerja di Pulo Aceh pada hari Senin, 13 Oktober 2025. Dalam kesempatan tersebut, ia menyambangi sejumlah warga, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Selain mengunjungi PAUD Negeri Pembina, Kak Na juga berkesempatan bersilaturahmi dengan masyarakat setempat.
Salah satu yang dikunjungi adalah Nek Aminah, seorang lansia yang akan diwisuda setelah menyelesaikan pendidikannya di sekolah lansia. Prosesi wisuda ini direncanakan akan digelar pada November mendatang di AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala. Saat bertemu Nek Aminah, Kak Na memberikan semangat dan dukungan.
“Semangat Bu beuh, mangat Jak sikula lansia kan, leu meureumpok Ngon. Selamat beuh, nteuk Wate wisuda neu undang lon. Insya Allah lon jak u AAC Dayan Dawood,” ujar Kak Na sambil menyemangati Nek Aminah.
Kunjungan dilanjutkan ke rumah Sunardi dan Haslinda, kemudian ke kediaman Ibnu Abbas dan istrinya Aisyah Arrasyid. Pasangan lansia tersebut memberikan buah labu sebagai bentuk penghormatan kepada Kak Na. Ia mengapresiasi hal tersebut dan menyampaikan rasa terima kasih.
“Warga masyarakat di sini masih teguh memegang adat Peumulia Jamee. Alhamdulillah, terima kasih, hari ini saya dapat oleh-oleh buah labu dari Nek Aisyah,” ujar Kak Na.
Selain itu, ia juga menyambangi rumah Nursiah serta Muhammad Ismi yang sedang terbaring lemah. Kunjungan ditutup di rumah Rahmat Akbar, seorang remaja yang mengalami gangguan saraf sejak duduk di bangku SMP. Menurut ayahnya, Abubakar, Rahmat membutuhkan terapi rutin di Banda Aceh, namun terkendala biaya dan tempat tinggal.
“Rahmat butuh terapi Bu, kami harus pergi ke Banda Aceh namun kami terkendala penginapan, karena terapinya itu seminggu dua kali. Jika harus pulang pergi, maka kami terkendala di biaya Bu. Bagusnya kami sebulan berada di Banda Aceh, agar lebih fokus dan penanganan Rahmat bisa maksimal,” jelas Abubakar.
Menanggapi hal itu, Kak Na berjanji akan mencari solusi terkait tempat singgah selama masa terapi. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha mencari tempat yang baik untuk tempat singgah, sehingga Rahmat bisa lebih fokus menjalani terapi dan segera pulih.
“Insya Allah, kita akan carikan tempat yang baik untuk tempat singgah, agar Rahmat bisa lebih fokus menjalani terapi, sembuh dan bisa beraktifitas seperti sediakala,” kata Kak Na.
Kehadiran Bunda PAUD Aceh dalam Kesejahteraan Masyarakat
Kunjungan Bunda PAUD Aceh ke Pulo Aceh tidak hanya menjadi momen silaturahmi, tetapi juga menjadi wadah untuk memberikan dukungan langsung kepada warga yang membutuhkan. Dengan hadirnya Kak Na, banyak harapan dan doa yang diberikan kepada para lansia dan keluarga yang sedang berjuang melawan berbagai tantangan kesehatan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan selama kunjungan menunjukkan komitmen Bunda PAUD Aceh dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Hal ini juga menjadi contoh bagaimana peran seorang pemimpin dapat memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat.
Kunjungan tersebut juga menjadi momentum untuk mengetahui kondisi nyata masyarakat di daerah, sehingga langkah-langkah yang diambil dapat lebih tepat sasaran dan efektif. Dengan demikian, kehadiran Bunda PAUD Aceh tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai bentuk tindakan nyata dalam membantu masyarakat.
Tantangan yang Dihadapi Masyarakat
Dalam kunjungan tersebut, beberapa tantangan yang dihadapi masyarakat di Pulo Aceh terlihat jelas. Misalnya, ketidakmampuan ekonomi keluarga Rahmat Akbar dalam memenuhi kebutuhan terapi rutin. Hal ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah dan organisasi sosial dalam memberikan bantuan dan solusi yang berkelanjutan.
Selain itu, keberadaan adat Peumulia Jamee yang masih dipertahankan oleh masyarakat juga menjadi salah satu aspek yang patut diapresiasi. Adat tersebut tidak hanya menjadi identitas budaya, tetapi juga menjadi fondasi dalam menjaga hubungan antar sesama warga.
Langkah Berikutnya
Setelah kunjungan tersebut, Bunda PAUD Aceh berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mencari solusi yang lebih baik bagi masyarakat yang membutuhkan. Ini termasuk mencari tempat singgah yang layak bagi keluarga Rahmat Akbar selama masa terapi.
Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan masyarakat Pulo Aceh dapat merasakan manfaat nyata dari kebijakan dan program yang diterapkan. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara lebih merata dan berkelanjutan.

